"Tinggalin gw yah"..
Kata-kata itu, kata-kata yang kau kirimkan melalui pesan singkat, membuatku diam terpaku..
Mulutku diam membisu, lidahku keluh untuk berkata-kata..
Aku tak mengerti jalan pikiranmu, aku tak mengerti.. Bukankah hubungan kita sudah mulai membaik saat ini? Bukankah kata "sayang" itu sudah berani kita ungkapkan? Bukankah ucapan "gnite, sweet dreams" yang bisa dikatakan sangat sederhana,- tapi mampu memberiku mimpi yang indah- berani kita ucapkan? Lalu mengapa, mengapa sekarang kau malah memintaku untuk meninggalkanmu lagi? Membuat hubungan kita membeku, sedingin es yang berada di kutub? Yang membuatku semakin tidak mengerti, mengapa kau malah mendengarkan orang-orang yang menghinamu? Mencela, dan tidak bisa menerima kekuranganmu? Mengapa kau lebih mendengarkan mereka dibanding mendengarkan diriku yang sama sekali tidak menyalahkan kekuranganmu? Mengapa kau tidak mendengarkan setiap ucapanku, bahwa "aku menerima kamu apa adanya, sekalipun kamu berkekurangan"? Mengapa kau meragukanku? Mengapa kau meragukan dirimu sendiri? Mengapa kau mengatakan bahwa kau tidak bisa mendapatkanku? Kalau kau tidak bisa mendapatkanku, mengapa kau curi hatiku, mencuri senyumku yang -memang- hanya untukmu? Dengan semua hal yang kau lakukan, masih bisakah kau mengatakan bahwa kau tidak bisa mendapatkanku? Kau bukan tidak bisa, kau meragu dengan dirimu sendiri.. Sedangkan disini, aku dengan nyata sudah membuka peluang untukmu, tapi mengapa kau tidak percaya padaku yang selalu ada, dan siap menjadi suaramu?
Aku tidak peduli apapun kata orang tentangmu, aku tidak peduli orang-orang mengatakan aku "bodoh" karena berhubungan denganmu. Aku menyukai kebodohan yang aku lakukan, karena itu kau..
Tapi kenapa kau tidak bisa melihat ketulusanku dan bahkan memintaku untuk meninggalkanmu, hanya demi perkataan mereka yang sama sekali -menurutku tidak masuk akal- karena mereka tidak bisa menerima kekuranganmu.
Aku, aku ada disini untukmu, buatmu, menemanimu, tapi kau memintaku untuk meninggalkanmu, tidakkah kau rasa betapa sakitnya itu? Tidakkah kau rasa betapa hancurnya aku? Tidakkah kau rasa betapa rapuhnya hati ini? Tidakkah kau rasa?..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar