4.08.2014

Hujan, Aku merindukanmu..

Hujan kali ini, membuatku ingat ketika aku menulis tentangnya tempo hari..
Ketika aku menulis ada rasa yang berbeda ketika hujan jatuh dikota Surabaya dan Makassar..
Ya, perbedaan itu mengingatkanku padamu, hujan itu mengingatkanku padamu, pada setiap hal yang kau bicarakan, setiap pertengkaran kita, setiap canda dan tawa, dan setiap tangis kita..

Sampai saat ini, hujan ini pun masih tetap sama,
ingatanku tentangmu juga masih sama, masih kamu yang menempati urutan pertama dihati dan pikiranku..

Tahukah kamu, bahwa saat ini aku sangat merindumu?
Merindu setiap hal yang kita lewati bersama, sekalipun hal itu sangat tidak berarti buat beberapa orang, namun sangat berarti bagiku..
Jarak yang memisahkan kita, kegiatan-kegiatanmu yang membuat komunikasi kita yang saat ini hilang, penantianku akan hadirnya dirimu lagi setelah ujian yang akan kau hadapi, membuatku semakin merindu..
Hanya 4 bulan, namun membuatku merasa seperti berabad-abad..

Hampanya hatiku tanpa ada canda tawamu, marahmu, khawatirmu, pedulimu, suaramu, dan segala hal tentangmu..
Hujan kali ini, memelukku dalam kerinduan, bersama instrumen piano yang aku dengarkan, semakin memelukku dalam diam..

Inginku memelukmu begitu dalam, merebahkan tubuhku, bersandar dilenganmu hingga aku terlelap dan tak sadarkan diri, melupakan segala sakit dan tekanan yang aku alami selama ini..
Inginku membenamkan wajahku dan menangis dalam pelukanmu..
Menceritakan segala hal yang ku alami saat ini, tekanan-tekanan yang ku hadapi, inginku mencurahkan segalanya dalam pelukmu..

Semenjak dirimu hadir dalam hidupku, aku tidak pernah merasa senyaman ini, bahkan untuk menangis pun, aku yang dulunya sangat sulit, kini rapuh, bahkan seluruh tembok pertahananku runtuh karnamu..
Kau pernah bilang 'menghadapinya penuh dengan taktik', hey, kau benar.. Tidak semua orang bisa mengerti dan tau cara menghadapiku..
Namun kau, kali ini aku tegaskan, kau orang pertama yang berhasil membuat runtuh, membuat dinding pertahananku hancur, mencuri dan menggenggam hatiku hingga rasa takut kehilangan dirimu semakin kuat..

Kali ini, bersama hujan, aku menyatakan bahwa 'aku merindukanmu, sangat merindukanmu..'