1.28.2013

Perpisahan, Kesabaran, Dan Penantian

Perpisahan itu, hadir lagi dalam kehidupanku. Perpisahan yang menyakitkan. Perpisahan yang membuat luka dihatiku kembali menganga. Aku heran, apakah dalam hidup ini, tak pernah ada kebahagiaan? Sebegitu sulitkah untuk meraih kebahagiaan?
Perpisahan yang terjadi ini, bukan untuk yang pertama kalinya. Perpisahan ini sudah sering kali terjadi dalam hidupku. Perpisahan yang terjadi hanya karena sebuah perbedaan, perbedaan yang sama sekali tidak dapat disatukan oleh apapun. Terkadang, aku bertanya, apakah hanya karena perbedaan, kita harus berpisah? Apakah hanya karena perbedaan, kita tidak dapat bersatu?. Kita hanya manusia biasa, yang diciptakan dengan anggota tubuh yang lengkap. Kita punya mata untuk melihat, kita punya tangan dan kaki untuk berjalan dan memegang sesuatu, kita punya hidung untuk mencium sesuatu, kita punya mulut untuk berbicara, kita punya telinga untuk mendengar, dan terlebih lagi, kita punya hati untuk merasakan kasih, sayang, dan cinta.
Aku tak mengerti, mengapa begitu sulit bagiku untuk bahagia bersama orang yang aku cintai? Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa begitu sulit untuk meraih sebuah kebahagiaan? Mengapa begitu banyak pengorbanan yang harus aku lakukan demi mendapatkan sebuah kebahagiaan? Mengapa ketika aku mulai mencintai seseorang dan perlahan aku mulai merasakan kebahagiaan, semuanya menjadi sulit, kebahagiaan aku dihalangi oleh tembok perbedaan.
Tuhan, apa yang harus aku lakukan untuk bisa bahagia bersama seseorang yang nantinya akan menjadi pendamping hidupku kelak? Apakah aku harus terus-terusan berkorban? Jujur, dalam hatiku, aku lelah Tuhan, aku capek dengan semua ini. Aku ingin, aku bisa bahagia, tanpa adanya perbedaan yang menjadi penghalang hubunganku. Tapi mengapa, semua itu begitu sulit bagiku? Apakah aku harus terus bersabar dan menunggu?
Aku sadar Tuhan, aku hanya manusia biasa, aku tak sempurna. Aku sering mengeluh, aku jarang bersyukur. Aku tak pernah mau bersabar. Ampuni aku Tuhan, ampuni aku. Aku hanya ingin bahagia, bahagia bersama seseorang yang aku cintai, meskipun semua itu harus aku bayar dengan pengorbananpun, aku terima Tuhan. Tapi kapan? Kapan hal itu bisa terjadi? Apakah aku harus kembali bersabar dan menunggu? jikalau memang itu yang Kau mau Tuhan, mampukan aku untuk bertahan, mampukan aku untuk bersabar, hingga sampai saatnya, aku menemukan seseorang yang tepat, yang dapat mengisi hari-hariku, dan aku dapat meraih kebahagiaanku bersamanya.
Kegagalan yang terjadi dalam hubunganku membuatku sadar bahwa, Engkau masih memberikanku waktu untuk mencari seseorang yang tepat untuk hidupku kelak. Aku hanya bisa berharap, bersabar dan menunggu waktu itu tiba, dan pada saatnya nanti, aku akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari apa yang aku harapkan..